PEREKONOMIAN INDONESIA
fatmaaasgh.blogspot.com
3/19/2015 06:10:00 AM
0 Comments
A. Pengertian
Perekonomian Indonesia
Pada
awal Indonesia berdiri terdapat banyak tokoh yang merumuskan sistem ekonomi
yang tepat untuk bangsa Indonesia baik secara kelompok maupun individu. Seperti
halnya Sumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya di Amerika di tahun 1949
menegaskan bahwa sistem yang dicitakan adalah ekonomi secara campuran namun
dalam prosesnya di sepakati suatu bentuk ekonomi yang baru yang dinamakan sebagai
Sistem Ekonomi Pancasila di dalamnya terdapat unsur yang penting yang
disebut dengan Demokrasi Ekonomi.
Demokrasi
ekonomi
memiliki ciri-ciri yang positif
yang diantaranya merupakan :
- Perekonomian yang disusun atas usaha bersama dengan asas kekeluargaan.
- Cabang produksi yang memiliki arti penting bagi negara dalam mengusai hajat hidup orang banyak.
- Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendakinya serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan banyak orang.
- Hak milik seseorang diakui dan pemanfaatannya tidak boleh berbeda dengan kepentingan masyarakat.
- Daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya.
- Fakir miskin serta anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Perekonomian
Indonesia tidak akan mengizinkan adanya Liberalisme yaitu adanya kebebasan
usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan adanya eksploitasi kaum
ekonomi yang lemah dan terjajah dan mengakibatkan jarak yang jauh antara kaya
dan miskin.
Etatisme merupakan keikut sertaan pemerintah yang dominan sehingga dapat mematikan motivasi dan kreasi dari masyarakat yang berkembang dan bersaing secara sehat.
Monopoli merupakan suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi yang terlalu dominan sehingga tak memberikan pilihan lain terhadap konsumen untuk tak mengikuti si pemonopoli.
Terdapat faktor yang menyebabkan kegagalan sistem ekonomi Indonesia, antara lain :
Etatisme merupakan keikut sertaan pemerintah yang dominan sehingga dapat mematikan motivasi dan kreasi dari masyarakat yang berkembang dan bersaing secara sehat.
Monopoli merupakan suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi yang terlalu dominan sehingga tak memberikan pilihan lain terhadap konsumen untuk tak mengikuti si pemonopoli.
Terdapat faktor yang menyebabkan kegagalan sistem ekonomi Indonesia, antara lain :
- Program yang disusun oleh tokoh yang bukan bidangnya, yaitu oleh tokoh politik sehingga terlalu menitik beratkan pada masalah politik bukan masalah ekonomi.
- Gagalnya dana negara yang seharusnya untuk kegiatan ekonomi justru di alokasikan untuk kepentingan politik dan perang.
- Terdapat kecenderungan pengaruh dengan sistem ekonomi yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat di Indonesia.
- Akibat dari ditimbulkan sistem etatisme di Indonesia.
- Pelaku Ekonomi.
- Pemilik faktor produksi
- Konsumen
- Produsen
- Sektor rumah tangga
- Sektor swasta
- Sektor pemerintah
- Sektor luar negeri
- Koperasi
- Sektor Swasta
- Sektor pemerintah
1. Koperasi
Menurut UU No. 25 Tahun 1992
pasal 4 menyatakan bahwa fungsi serta peran koperasi yaitu :
- Membangun serta mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi maupun sosial mereka.
- Ikut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
- Memperkuat perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan serta ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai acuannya.
- Berusaha agar mewujudkan serta mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan hasil usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan serta demokrasi ekonomi.
Peran dari sektor swasta dalam
perekonomian Indonesia seperti berikut ini.
- Membantu meningkatkan produksi masal nasional.
- Menciptakan kesempatan serta lapangan kerja baru.
- Membantu pemerintah di dalam usaha pemerataan pendapatan.
- Membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran.
- Menambah sumber devisa untuk pemerintah.
- Meningkatkan sumber pendapatan negara dengan melalui pajak.
- Membantu pemerintah dalam memakmurkan bangsa.
- Secara umum sektor pemerintah memiliki fungsi :
- Mengelola cabang-cabang produksi dalam menguasai hajat hidup orang banyak.
- Sebagai pengelola kekayaan alam yang terkandung di dalamnya secara efektif dan efisien.
- Sebagai alat pemerintah untuk menunjang kebijaksanaan dalam bidang ekonomi.
- Menyediakan banyak lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat menyerap tenaga kerja.
Indonesia mempunyai ekonomi berbasis pasar yang mana pemerintah memainkan
peranan penting. Pemerintah saat ini memiliki lebih dari 164 BUMN serta
menetapkan harga beberapa barang pokok yang diantaranya termasuk bahan bakar,
beras, dan listrik. Setelah krisis finansial Asia yang dimulai di pertengahan
1997, pemerintah telah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta melalui
pengambil alihan pinjaman bank yang tak berjalan dan aset perusahaan melalui
suatu proses pen-strukturan hutang.
B. Periodisasi Perekonomian Indonesia Setelah Kemerdekaan
Periodisasi
perekonomian Indonesia bisa kita amati setelah masa kemerdekaan. Setelah
kemerdekaan, Indonesia segera melakukan pembenahan, termasuk dengan
perekonomiannya. Sistem perekonomian yang sebelumnya diatur dan ditetapkan oleh
pemerintah Belanda perlahan diubah oleh pemerintah Indonesia. Setelah
kemerdekaan, Indonesia mengalami perubahan era pemerintahan. Setiap era
pemerintahan memiliki periodisasi perekonomian yang berbeda-beda.
Perbedaan
periodisasi perekonomian ini terjadi karena pengaruh beberapa bentuk sistem
perekonomian yang berlaku di dunia. Masa kepemimpinan juga ikut memberikan
pengaruh terhadap periodisasi perekonomian di Indonesia setelah kemerdekaan.
Indonesia segera melakukan pembenahan pemerintahan termasuk dengan sistem
perekonomian. Selama penjajahan, perekonomian negara dan swasta dikuasai oleh
penjajah, sehingga banyak rakyat yang hidup dalam garis kemiskinan.
Masa
Orde Lama
Periodisasi
perekonomian di Indonesia yang pertama setelah kemerdekaan terjadi pada masa
Orde Lama. Orde Lama ini Indonesia dipimpin oleh Soekarno. Pada masa ini,
kondisi Indonesia masih belum stabil, terutama dalam bidang perekonomian.
Perekonomian pada masa ini kondisi keuangan Indonesia sangatlah buruk. Kondisi
keuangan yang buruk ini terjadi disebabkan terjadinya berbagai masalah berikut.
- Inflasi yang sangat tinggi terjadi pada masa orde lama yang disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang dengan tidak terkendali.
- Pada 1946, panglima Belanda dalam AFNEI memberlakukan uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai oleh sekutu.
- Pada bulan Oktober tahun 1946, pemerintah Indonesia mengeluarkan uang kertas yang baru, yaitu Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai pengganti mata uang Jepang. Banyaknya jumlah mata uang di Indonesia ini menyebabkan kenaikan harga yang tidak stabil.
- Terjadinya blokade ekonomi yang dilakukan oleh Belanda sejak Noveber 1945 yang bertujuan untuk menutup pintu perdagangan luar negeri.
- Indonesia melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kesulitan yang tejadi dalam bidang ekonomi masa itu seperti program pinjaman nasional yang dilakukan oleh menteri keuangan, menembus blokade ekonomi dengan melakukan diplomasi beras ke negara India, melakukan kontak dengan perusahaan swasta di Amerika, sampai menembus blokade Belanda di wilayah Sumatera.
Itulah
kondisi perekonomian Indonesia untuk periodisasi masa orde lama yang masih
mengalami masa-masa sulit.
Masa
Demokrasi Liberal
Periodisasi
kedua setelah masa Orde Lama sesudah kemerdekaan adalam masa demokrasi Liberal.
Masa ini, periodisasi perekonomian di Indonesia disebut masa liberal karena
dalam praktik politik dan ekonominya menggunakan paham pemikiran liberal.
Perekonomian Indonesia pada masa ini diserahkan kepada pasar sebagaimana yang
terdapat dalam mahzab klasik liberal yang dinyatakan oleh Laissez Faire Laissez
Passer. Pada masa ini, pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing
dengan pengusaha yang nonpribumi, khususnya pengusaha dari Cina atau keturunan
Cina.
Periodisasi
perekonomian pada masa demokrasi liberal ini bukannya memberikan solusi ke arah
perbaikan perekonomian di Indonesia setelah kemerdekaan, tetapi malah semakin
memburuk. Oleh karena itu, pemerintah segera melakukan tindak antisipasi untuk
mengatasi kondisi tersebut dengan cara sebagai berikut.
- Diberlakukannya pemotongan nilai mata uang yang terjadi pada tanggal 20 Maret 1950 oleh Gunting Syarifudin untuk mengurangi jumlah mata uang yang beredar.
- Membuat program Benteng dalam kabinet Natsir, yaitu sebuah langkah yang ditempuh untuk menumbuhkan wiraswastawan dari kalangan pribumi serta mendorong importir nasional untuk bisa bersaing dengan perusahaan impor dari asing. Namun, di tengah perjalanannya, program ini gagal diimplementasikan karena sifat pengusaha pribumi yang cenderung konsumtif.
- Pada tanggal 15 Desember 1951, mengubah Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia melalui Undang-Undang No.24 Tahun 1951 yang berfungsi sebagai bank sentral dan sirkulasi.
- Terjadinya pembatalan secara sepihak atas hasil yang telah dicapai dalam perjanjian KMB dan salah satunya termasuk dibubarkannya Uni Indonesia Belanda atau negara boneka Belanda.
Memasuki
masa demokrasi terpimpin, sektor perekonomian di Indonesai diatur oleh
pemerintah. Hal ini terjadi sebagai akibat dari dikeluarkannya dekrit presiden
tanggal 5 Juli 1959.
Dengan
sistem demokrasi terpimpin ini, diharapkan mampu membawa Indonesia pada
kemakmuran bersama dalam persamaan sosial, politik, dan ekonomi. Namun, lagi-lagi
kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintahan Indonesia pada masa ini belum
bisa mengubah kondisi perekonomian Indonesia. Adapun langkah yang ditempuh
pemerintah untuk memperbaiki keadaan adalah sebagai berikut.
- Devaluasi yang terjadi pada tanggal 25 Agustus 1959, yaitu terjadi penurunan nilai mata uang kertas pecahan Rp500 menjadi Rp50, Rp1000 menjadi Rp10.
- Dibentuknya deklarasi ekonomi yang bertujuan untuk mencapai tahap ekonomi sosialis melalui cara demokrasi terpimpin. Namun, yang terjadi adalah stagnansi bagi sistem perekonomian di Indonesia.
- Pemerintah tidak melakukan penghematan terhadap pengeluaran-pengeluarannya. Ditambah dengan terjadinya devaluasi nilai mata uang lagi pada tanggal 13 Desember 1965, di mana uang Rp1000 menjadi Rp1.
Orde
Baru
Periodisasi
selanjutnya setelah masa demokrasi terpimpin adalah masa Orde Baru. Pada masa
Orde Baru ini, stabilisasi ekonomi dan politik menjadi fokus utama pemerintah.
Program pemerintah yang diterapkan berorientasi pada pengendalian inflasi, menyelamatkan
keuangan negara, serta melakukan pengamanan terhadap kebutuhan pokok.
Pengendalian inflasi ini harus dilakukan mengingat pada awal tahun 1966,
tingkat inflasi mencapai 650% per tahun.
Kebijakan
ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia pada masa Orde Baru ini
diarahkan pada pembangunan di segala bidang kehidupan bangsa. Kebijakan ekonomi
yang berlaku tercermin dalam 8 jalur pemerataan yang terdiri atas pendidikan
dan kesehatan, pembagian pendapatan, kebutuhan pokok, kesempatan kerja, partisipasi
wanita, kesempatan memiliki usaha, serta penyebaran pembangunan dan peradilan.
Semua kebijakan tersebut dilaksanakan dengan pola pembangunan jangka panjang
yang disebut dengan Pelita.
Masa
Orde Baru ini kondisi perekonomian Indonesia sebenarnya tidaklah berjalan
seperti yang harapkan. Masa Orde Baru diwarnai kondisi di mana kerusakan dan
pencemaran sumber-sumber kekayaan alam, perbedaan kentara yang terjadi
antardaerah, golongan pekerjaan dan kelompok, dan menumpuknya utang luar
negeri. Selain itu, juga marak terjadinya praktik KKN, sehingga tidak adanya
keseimbangan antara ekonomi dan sosial politik yang kondusif.
Masa
Reformasi
Periodisasi
yang terakhir masih berlangsung saat ini adalah masa reformasi. Pada masa ini,
terjadi laju inflasi yang stabil, sehingga nilai tukar rupiah juga ikut stabil.
Kemudian masa ini juga memperlihatkan kondisi yang positif terhadap perbaikan
perekonomian di Indonesia secara keseluruhan, selama tahun 1999 produksi
domestik bruto meningkat antara kisaran -2% sampai 0%.
Masa
reformasi ini digalakkan program ekonomi rakyat yang diterapkan untuk
pengembangan dan pemberdayaan rakyat yang berkelanjutan. Pemerintah membentuk
PT Permodalan Nasional Madani yang berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi
rakyat yang meliputi jasa pembiayaan dan manajemen, pemberian kredit, mendukung
kegiatan koperasi baik usaha kecil maupun menengah.
Referensi :
http://3rdrevision.blogspot.com/2014/02/pengertian-sistem-ekonomi-indonesia.html
http://www.bimbie.com/periodisasi-perekonomian-indonesia.htm
http://www.bimbie.com/tujuan-pembangunan-ekonomi.htm